KARAWANG- Presiden Prabowo Subianto meletakkan batu pertama (groundbreaking) untuk pembangunan proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), di daerah Karawang, Jawa Barat. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengembangan industri energi baru sebagai salah satu langkah strategis menuju kemandirian dan ketahanan energi nasional.
“Saya Prabowo Subianto, Presiden RI dengan penuh kebanggaan meresmikan ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL. Dengan demikian, saya nyatakan dimulai,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Presiden tiba di lokasi groundbreaking sekitar pukul 13.45 WIB didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruar Sirait, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, hingga pejabat daerah setempat.
Sementara, Wakil Menteri ESDM Yuliot juga turut menyaksikan acara tersebut secara virtual dari Desa Buli Asal, Halmahera Timur, Maluku Utara—lokasi pengembangan hulu proyek ini.
Prosesi peletakan batu pertama industri baterai listrik di Karawang ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Presiden Prabowo bersama sejumlah pejabat terkait. Prosesi tersebut turut disaksikan oleh Pemilik Grup Artha Graha Tommy Winata, Dubes China untuk Indonesia Wang Lutong, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, CIO Danantara Pandu Sjahrir, dan COO Danantara Dony Oskaria,
Proyek industri baterai ini merupakan kerja sama antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL, Brunp, serta Lygend (CBL). Proyek baterai kendaraan listrik ini dikembangkan dari hulu ke hilir dengan total enam subproyek, lima di antaranya berlokasi di Halmahera Timur dan satu di Karawang.
Proyek ini dirancang sebagai ramah lingkungan dengan pemanfaatan kombinasi energi seperti PLTU 2×150 MW, PLTG 80 MW, pembangkit dari limbah panas 30 MW, dan tenaga surya sebesar 172 MWp—termasuk 24 MWp di pabrik Karawang.
Pabrik baterai di Karawang yang berada di atas lahan seluas 43 hektare dioperasikan oleh perusahaan patungan PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB)—hasil kolaborasi IBC dengan CBL, anak usaha raksasa baterai dunia Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
Pabrik ini ditargetkan memiliki kapasitas awal 6,9 GWh pada fase pertama dan meningkat hingga 15 GWh pada fase kedua. Operasi komersial dijadwalkan dimulai akhir tahun 2026.
