Makanan Bergizi Gratis Harus Di Hentikan?

Program mbg (Makanan Bergizi Gratis) di luncurkan oleh presiden prabowo subianto yang bertujuan untuk upaya strategis pemerintah untuk memastikan bahwa siswa dan kelompok rentan (termasuk ibu hamil/menyusui) memperoleh asupan nutrisi yang memadai di sekolah. Namun sejak peluncurannya banyak sekali berbagai kendala muncul berbagai persoalan nyata di lapangan.

Ada beberapa penyebab mbg harus “di berhentikan”?
1.Kasus keracunan massal
ICW mencatat bahwa sudah ada siswa di berbagai daerah yang mengalami gejala gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan MBG. total korban keracunan dari program ini menembus lebih dari 4.000 siswa.

2.Kualitas makanan dan ketidaksesuaian standar gizi
Kritik muncul bahwa makanan yang disajikan tidak selalu memenuhi standar gizi minimal (protein, vitamin, variasi menu), bahkan sering dianggap tidak layak konsumsi. Di beberapa tempat, wadah makanan menggunakan plastik tipis yang dapat berisiko jika makanan panas.

3.Persoalan anggaran & prioritas fiskal
Indef mengungkap bahwa alokasi anggaran MBG untuk tahun 2026 akan meningkat drastis, dari Rp 71 triliun tahun 2025 menjadi Rp 335 triliun. Porsi anggaran sedemikian besar dikhawatirkan mengorbankan dana sektor pendidikan lainnya (misalnya insfrastruktur sekolah, kesejahteraan guru) atau sektor kesehatan.

4.Masalah pengelolaan dan operasional dapur mitra
Dapur MBG mitra di Kalibata sempat berhenti beroperasi karena tidak ada dana operasional, dan mitra mengaku mengalami kerugian besar. Dalam beberapa kasus, relawan dapur mundur karena ketidakjelasan pembayaran atau pemberitahuan kontrak yang kurang transparan

5.Pelaksanaan yang terkesan tergesa-gesa dan kurang persiapan
Praktisi pendidikan menyoroti bahwa MBG tampak diluncurkan dengan tempo cepat tanpa perencanaan matang. Ia merekomendasikan agar program dihentikan sementara untuk evaluasi. dapur MBG di Kalibata berhenti karena dana operasional tidak mencukupi, yang menunjukkan bahwa sistem belum siap sepenuhnya

Sejauh ini, pemerintah melalui BGN (Badan Gizi Nasional) belum mengambil keputusan menghentikan secara menyeluruh, meskipun sudah ada penyesuaian kebijakan di sejumlah dapur atau daerah yang bermasalah.
Pihak BGN (badan gizi nasional) menyatakan akan segara memperbaiki sistem dan evaluasi internal, misalnya dengan menghentikan sistem reimburse untuk dapur mitra yang tidak sesuai dengan standar nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *