Astrid yang juga anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ini menambahkan, tugasnya sebagai anggota dewan tetap menjadi prioritas. Ia tidak ingin masalah pribadi mengganggu kewajibannya untuk memperjuangkan kebijakan di bidang pendidikan.
Lebih lanjut, Astrid mengaku tidak ingin larut dalam kesedihan atas musibah yang menimpa keluarganya. Ia memilih untuk tetap bersikap positif dan berharap kebaikan datang kepada orang-orang yang mengambil barang dari rumahnya.
“Jadi kalau yang terjadi sama saya, saya ikhlaskan lahir batin. Insyaallah yang mereka ambil itu bisa bermanfaat buat mereka,” ujarnya.
Kondisi Keluarga Uya Kuya
Lebih lanjut, terkait kondisi keluarga, Astrid memastikan semua anggota keluarganya dalam keadaan baik.
“Alhamdulillah baik-baik semua, sehat-sehat semua, dan banyak teman-teman mendoakan. Semoga sabar, tabah, itu saja,” kata Astrid.
Penjarahan rumah Uya Kuya bermula dari aksi demonstrasi besar-besaran yang digelar di beberapa titik strategis Jakarta, termasuk depan Gedung DPR RI.
Aksi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh ketika aparat dan massa mulai bentrok. Dalam situasi yang tidak terkendali itu, beberapa kelompok memanfaatkan kekacauan untuk melakukan penjarahan di rumah sejumlah pejabat.
Berdasarkan keterangan warga sekitar dan rekaman CCTV, kelompok pelaku mendatangi rumah Uya Kuya pada malam hari sekitar pukul 21.30 WIB. Mereka datang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, dan langsung menjebol pagar rumah. Saat itu, kondisi lingkungan sekitar sudah cukup mencekam.
Uya Kuya dan keluarganya sedang tidak berada di rumah saat kejadian, sehingga rumah dalam kondisi kosong. Para pelaku masuk dengan leluasa dan mengobrak-abrik isi rumah.
Foto Pilihan
